KELEMBAGAAN PETANI DAN ALAT MESIN PERTANIAN
|
TRAINING MEKANISASI PERTANIAN DKPP KABUPATEN BELITUNG.
Alat mesin pertanian yang selanjutnya disebut Alsintan adalah satu jenis sarana yang penting dalam mendukung keberhasilan berusaha tani (agribisnis) modern disamping tuntutan kesiapan penerapan teknologi dan inovasi mekanisasi pertanian baik dari hulu (prapanen) maupun Hilir (panen dan pascapanen) terutama dalam mengatasi permasalahan tenaga kerja.Kepemilikan alat dan mesin pertanian di Kabupaten Belitung baik yang dialokasikan kepemilikannya ke kelompok tani yang merupakan bantuan langsung (Hibah) maupun system kerjasama pemanfaatan terkait aset pemerintah cukup memadai.
Permasalahan yang mendasar adalah kesiapan penerapan inovasi teknologi mekanisasi sehingga masih ditemukannya jenis dan jumlah alat dan mesin pertanian belum dimanfaatkan secara optimal oleh kelompok tani penerima manfaat, dan berdasarkan monitoring dan evaluasi pemanfaatannya masih ditemukannya beberapa jenis alsintan dalam kondisi rusak sebab dan akibat operasional karena keterbatasan tenaga mekanik di kelompok tani tidak bisa memperbaiki dan jalinan kemitraan akses suku cadang belum terbentuk.
Pelaksanaan training mekanisasi pertanian oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Belitung bekerjasama dengan produsen mesin pertanian yang bertanggungjawab dalam pelayanan purna jual dan pemerintah desa adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (keterampilan, kemampuan dan kemauan) petani tentang mekanik alat mesin pertanian yang sudah dimiliki melalui bantuan pemerintah baik sumberdananya berasal dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten maupun Anggaran Pemerintahan Desa, dengan tujuan agar pengelolaan alat mesin pertanian lebih optimal, sehingga mampu memberikan manfaat antara lain :
1. Menjaga usia ekonomis alat mesin pertanian;
2. Mendukung peningkatan luas tambah tanam dan produksi pertanian;
3. Penambahan kepemilikan baik jumlah dan jenis dari pengelolaan alsintan melalui system UPJA;
4. Meningkatkan lapangan kerja dan peluang agribisnis jasa perbengkelan dan penyedia suku cadang alsintan;
5. Menjaga pola kemitraan antara produsen Alsintan dengan pengguna (Petani yang tergabung dalam kelompok tani).
Peserta training mekanisasi pertanian terdiri dari
(a). 2 Orang dari Desa Perpat (Ketua Gapoktan Bertuah dan Ketua Kelompok Tani Aik Betik) merangkap operator dan mekanik;
(b). 1 Orang dari Desa Kembiri (Ketua Kelompok Tani Kelubi Makmur) merangkap operator dan mekanik;
(c). 2 Orang dari Desa Cerucuk (Ketua Kelompok Tani Aik Bayur dan Bendahara Kelompok Tani Aik Simpor) merangkap operator dan mekanik;
(d). 1 Orang dari Desa Badau yang merupakan operator dan mekanik kelompok tani Aik Mengkanang;
(e). 2 Orang dari Desa Perawas (Ketua Kelompok Tani Setia Kawan dan Sinar Jaya) merangkap operator dan mekanik dan
(f). 2 Orang Staf Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Belitung sebagai pendamping yang merupakan calon mekanik Brigade Alsintan Kabupaten dan Penanggungjawab pengelolaan Alsintan).
Pelaksanaan Training Mekanisasi Pertanian di PT. Kubota Indonesia Semarang Perusahaan ini bergerak di bidang engine (mesin penggerak) mesin pertanian seperti traktor roda dua, pompa air dan lainnya yang yang dialokasikan di kelompok tani, UPJA dan Brigade Alsintan Kabupaten. Materi teori pengenalan komponen engine merk Kubota, cara kerja, system perawatan dan ketersediaan suku cadang dilanjutkan dengan praktek bongkar dan pasang komponen engine, system perawatan berkala agar kondisi engine tetap terjaga, sedangkan pelaksanaan di CV. Karya Hidup Sentosa Yogyakarta yang bergerak di bidang Body Quick Traktor dan Cultivator berbagai type praktek bongkar pasang komponen body traktor roda dua dan cultivator, penerapan training sesuai dengan standart operasional prosedur (SOP) perusahaan, system dan teknik perawatan dan penggantian suku cadang engine dan body dengan mengutamakan unsur K3 (Keamanan, Keslamatan dan Kenyamanan) dalam bekerja.